Pend. Kreatifitas dan Keberbakatan
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kreativitas merupakan kata yang dihubungkan dengan kepandaian seseorang, dan pendapat ini tidak salah tetapi tidak semuanya benar. Banyak orang mengartikan kreativitas adalah sikap hidup dan prilaku, juga ada yang menghubungkan kreativitas dengan gagasan-gagasan baru dalam ilmu, teknologi dan pemecahan masalah berbagai bidang. Gagasan/ide itu sendiri merupakan rancangan yang tersusun di pikiran. Dengan adanya gagasan/ide maka timbullah sebuah konsep. yang merupakan dasar bagi segala macam pengetahuan, baik sains maupun filsafat. Sekarang banyak orang percaya bahwa gagasan adalah suatu kekayaan intelektual seperti hak cipta atau paten.
Kreativitas dengan gagasan-gagasan baru yang ada dalam organisasi atau perusahaan terdaoat keterkaitan. Sebuah kreativitas selalu dihubungkan dengan adanya suatu inovasi atau dengan kata lain membuat ide baru serta gagasan-gagasan yang dapat merubah system perusahaan menjadi lebih baik dan dapat juga meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Begitu juga kaitannya dengan seorang wirausahawan. Wiraushawan merupakan orang yang senantiasa ingin mencari tau dan melihat peluang yang tersembunyi dengan sebuah gagasan baru kemudian bekerja keras merubah peluang menjadi kenyataan.
Banyak cara yang dilakukan perusahaan agar karyawan-karyawan yang ada ikut andil dan ikut berpikir kreatif dalam menentukan sebuah gagasan-gagasan baru. Seperti yang kita ketahui, membuat suatu gagasan baru tidak harus berpacu pada pimpinan/manajer sebuah perusahaan yang ada, dengan mengambil dan menggabungkan beberapa pedapat dari karyawan/bawahan juga bisa menimbulkan gagasan yang mungkin jauh lebih inovatif.
1.2 PENGETIAN KREATIFITAS 4P
Kreativitas adalah kemampuan untuk membuat perbedaan. Orang yang kreatif adalah orang yang melihat hal yang sama tapi berpikir dengan cara yang berbeda. Kreativitas menghasilkan perbedaan dan orang yang kreatif bisa stand out of the crowd, tampil diantara kerumunan orang. Perbedaan membuat peluang baru terbuka.
Strategi 4P yaitu Pribadi, Pendorong, Proses, dan Produk yang menurut para ahli membantu mengenbNGKn kreatifitas anak juka di terapkan secara benar. Pada dasarnya setiap ank memiliki kreativitas, hanya saja tidk setiap anak bisa mengembangkan kreatifitasnya dengan benar. Untuk itu diperlukan peran orang tua dalam mengembangkan kreatifitas tersebut. Melalui stategi 4P ini diharapkan dapat membantu orang tua mengembangkan kreatifitas anaknya.
Pribadi
Hal yang harus dan paling penting sebagai orang tua adalah harus mengetahui pribadi anak tersebut, yang biasa dilakukan :
l Memahami bahwa setiap anak memiliki pribadi berbeda, baik dari bakat, minat, maupun keinginan.
l Menghargai keunikan kreativitas yang dimiliki anak, dan bukan mengharapkan hal-hal yang sama antara satu anak dengan anak lainnya, karena setiap anak adalah pribadi yang “unik”, dan kreatifitas juga merupakan sesuatu yang unik.
l Jangan membanding-bandingkan anak karena tiap anak memiliki minat, bakat, kelebihan serta ketebatasannya masing-masing. Pahamilah kekurangan anak dan kembangkanlah bakat dan kelebihan yang dimilikinya.
Pendorong
Dorongan dan motivasi dari orang tua sangatlah pentingdalam mengembangkan motovasi instrinsik, dengan rasa itulah mereka akan mencoba berkreasi tanpa ada rasa paksaan dan tuntutan, yang bisa dilakukan :
l Berilah fasilitas dan sarana bagi mereka untuk berkreasi, misalnya melalui mainan-mainan yang bisa merangsang daya kreativitas anak misalnya balok-balok susun, lego, mainan alat dapur dan sebagainya. Hindari memberikan mainan yang tinggal pencet tombol atau mainan langsung jadi.
l Ciptakan lingkungan keluarga yang mendukung kreatifitas anak dengan memberikan susana aman dan nyaman.
l Hindari membatasai ruang gerak anak didalam rumah karena takut ada barang-barang yang pecah atau rusak, karena cara ini justru bisa memasung kreativitas mereka, alangkah lebih baik jika anda mau mengalah dengan menyimpan dahulu barang-barang yang mudah pecah ketempat yang aman, atau anda bisa meyediakan tempat khusus bermain anak, dimana anak bebas berkreasi.
Proses
Dari pribadi dan pendorong akan menghasilkan suatu proses dimana anak akan merasa mampu dan senang bersibuk diri dengan kreatif dan aktifitas yang dilakukan. Sebagai orang tua hal yang sebaiknya anda lakukan :
l Hargailah kreasinya tanpa perlu berlebihan, karena secara intuisif anak akan tahu mana pujian yang tulus dan yang mana yang hanya akan basa-basi.
l Hindari memberi komentar negatif saat anak berkreasi, apalagi disertai dengan perintah ini itu terhadap karya yang sedang dibuatnya, karena hal ini justru dapat menyurutkan semangatnya berkreasi.
l Peliharalah harga diri anak dengan mengungkapkan terlebih dahulu komentar anda secara positif, misalnya “bunda senang adek bisa membuat menara seperti itu, lain kali adek buat yang lebih tinggi dan tidak mudah ambruk ya.” Dengan demikian anak akan merasa dirinya mampu dan dihargai lingkungannya.
Produk
Pada tahap ini anak sudah bisa anak sudah bisa menghasilkan suatu produk mereka. Yang bisa anda lakukan :
l Hargailah hasil kreatifitas mereka meski hasilnya agak kurang memuaskan.
l Pajanglah karya anak anda di kamar mereka atau tempat-tempat lain yang memungkinkan. Dengan demikian, anak akan merasa bangga karena karyanya dihargai.
1.3 Definisi Operasional dari kreatifitas
Kreativitas merupakan kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan (fleksibilitas), dan originalitas dalam berfikir, serta kemampuan untuk mengelaborasi (mengembangkan, memperkaya, memperinci suatu gagasan (Munandar dalam Basuki, 2010)
1.4 Definisi Kreatifitas menurut Clark
Definisi Kreativitas menurut Clark (dalam Basuki, 2010) :
Clark berdasarkan hasil berbagai penelitian tentang spesialisasi belahan otak, mengemukakan : “Kretivitas merupakan ekspresi tertinggi keterbakatan dan sifatnya terintegrasikan, yaitu sintesa dari semua fungsi dasar manusia yaitu : berfikir, merasa, menginderakan dan intuisi (basic function of thingking, feelings, sensing and intuiting)” (Jung 1961, Clark 1986).
BAB II
PEMBAHASAN
2. 1 TEORI-TEORI MENGENAI KREATIFITAS
Kreativitas merupakan suatu pencapaikan yang harus dikembangkan, buat suatu yang harus di kekang. Pengembangan kreatifitas juga tidak luput dari teori psikoanalisis dan teori humanistik. Teori-teori tersebutlah yang mendasari kenapa bisa terjadinya suatu kreatifitas.
Teori psikoanalisa
Pribadi kretif dipandang sebagai seorang yang pernah mengalami traumatis, yang dihadapi dengan memunculkan gagasan-gagasan yang disadari dan tidak disadari bercampur menjadi pemecahan inovatif dari trauma. Teori ini terdiri dari:
1. Teori Ernst Kris
Menekankan bahwa mekanisme pertahanan regresi seiring memunculkan tindakan kreatif. Orang yang kreatif menurut teori ini adalah mereka yang paling mampu “memanggil” bahan dari alam pikiran tidak sadar. Seorang yang kreatif tidak mengalami hambatan untuk bisa “seperti anak” dalam pemikirannya. Mereka dapat mempertahankan “sikap bermain” mengenai masala-masalah serius dalam kehidupannya. Dengan demikian mereka mampu malihat masalah-masalah dengan cara yang segar dan inovatif, mereka melakukan regresi demi bertahannya ego (Regression in The Survive of The Ego).
2. Teori Carl Jung
Carl Jung (1875-1967) percaya bahwa alam ketidaksadaran (ketidaksadaran kolektif) memainkan peranan yang amat penting dalam pemunculan kreativitas tingkat tinggi. Dari ketidaksadaran kolektif ini timbil penemuan, teori, seni dan karya-karya baru lainnya.
3. Teori sigmud freud
Ia menjelaskan proses kreatif dari mekanisme pertahanan, yang merupakan upaya tak sadar untuk menghindari kesadaran mengenai ide-ide yang tidak menyenangkan atau yang tidak dapat diterima. Sehingga biasanya mekanisme pertahanan merintangi produktivitas kreatif. Meskipun kebanyakan mekanisme pertahanan menghambat tindakan kreatif, namun justru mekanisme sublimasi justru merupakan penyebab utama dari kreativitas.
Teori Humanistik
Teori Humanistik melihat kreativitas sebagai hasil dari kesehatan psikologis tingkat tinggi. Teori Humanistik meliputi:
l · Teori Maslow
Abraham Maslow (1908-1970) berpendapat manusia mempunyai naluri-naluri dasar yang menjadi nyata sebagai kebutuhan. Kebutuhan tersebut adalah:
v Kebutuhan fisik/biologis
v Kebutuhan akan rasa aman
v Kebutuhan akan rasa dimiliki (sense of belonging) dan cinta
v Kebutuhan akan penghagaan dan harga diri
v Kebutuhan aktualisasi / perwujudan diri
v Kebutuhan estetik
Kebutuhan-kebutuhan tersebut mempunyai urutan hierarki. Keempat Kebutuhan pertama disebut kebutuhan “deficiency”. Kedua Kebutuhan berikutnya (aktualisasi diri dan estetik atau transendentasi) disebut kebutuhan “being”. Proses perwujudan diri erat kaitannya dengan kreativitas. Bila bebas dari neurosis, orang yang mewujudkan dirinya mampu memusatkan dirinya pada yang hakiki. Mereka mencapai “peak experience” saat mendapat kilasan ilham (flash of insight)
l Teori Rogers
Carl Rogers (1902-1987) tiga kondisi internal dari pribadi yang kreatif, yaitu:
v Keterbukaan terhadap pengalaman.
v Kemampuan untuk menilai situasi patokan pribadi seseorang (internal locus of evaluation).
v Kemampuan untuk bereksperimen, untuk “bermain” dengan konsep-konsep.
Apabila seseorang memiliki ketiga cirri ini maka kesehatan psikologis sangat baik.
Orang tersebut diatas akan berfungsi sepenuhnya menghasilkan karya-karya kreatif, dan hidup secara kreatif. Ketiga cirri atau kondisi tersebut uga merupakan dorongan dari dalam (internal press) untuk kreasi.
l · Teori Cziksentmihalyi
Ciri pertama yang memudahkan tumbuhnya kreativitas adalah Predisposisi genetis (genetic predispotition). Contoh seorang yang system sensorisnya peka terhadap warna lebih mudah menjadi pelukis, peka terhadap nada lebih mudah menjadi pemusik.
Minat pada usia dini pada ranah tertentu. Minat menyebabkan seseorang terlibat secara mendalam terhadap ranah tertentu, sehingga mencapai kemahiran dan keunggulan kreativitas.
Akses terhadap suatu bidang. Adanya sarana dan prasarana serta adanya pembina/mentor dalam bidang yang diminati sangat membantu pengembangan bakat.
Minat pada usia dini pada ranah tertentu. Minat menyebabkan seseorang terlibat secara mendalam terhadap ranah tertentu, sehingga mencapai kemahiran dan keunggulan kreativitas.
Akses terhadap suatu bidang. Adanya sarana dan prasarana serta adanya pembina/mentor dalam bidang yang diminati sangat membantu pengembangan bakat.
Daftar pustaka
Komentar
Posting Komentar